Ulama Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha mengatakan, pembacaan sholawat tidak hanya menunjukkan mahabbah atau kecintaan kita kepada Nabi, tetapi juga sebagai pengakuan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah wujud terbaik.
Selain itu, sholawat Nabi menjadi amalan yang mulia jika dibacakan di bulan Maulid.
Dikutip dari channel YouTube Madrasah Aswaja, Gus Baha mengatakan, di antara sholawat yang disukainya adalah karya Habib Ali Al Habsyi, penulis Simtudduror.
Makanya saya termasuk yang sholawat bahagia, sholawatnya Habib Ali Al Habsyi yang menulis Simtudduror, kata Gus Baha.
“Kalau membaca sholawat itu doa yaftashilu biha ruhul mushalli alaihi bih fayam basidu biqolbi sirru nuri ta’alluki bi wa hubbi wayubtabu biha bi’inayatillahi taala fi hisbi,” kata Gus Baha membacakan sholawat Habib Ali Al Habsyi.
صَلَةً يَتَّصِلُ بِهَا رُوْحُ الْمُصَلِّيْ عَلَيْهِ بِهَِفُُُُ ْ قَلْبِ هِ نُرُ سِرِّ تَعَلُّقِهِ بِهِ وَ حُبِّوك ِهْوك ِّهْوك ِّهْوك ِّهْوك َايَةِ اللهِ فِيْ حِزْبِهْ
Artinya:
“Ya Allah, turunkan shalawat kepada Muhammad tercinta. Dengan doa ini, ruhku (orang yang membaca shalawat, Red) bisa terhubung dengan ruh Nabi. Dan setelah terhubung, aku terhitung sebagai orang yang mencintai Rasulullah. “Saya berharap dari cinta ini, mereka akan menuliskan saya sebagai umatnya,” jelas Gus Baha.